Riauktual.com - Kepercayaan Pemerintah Pusat kepada Pemprov Riau semakin bertambah. Hal itu terbukti banyak Proyek Strategis Nasional (PSN) dibangun di Riau.

Demikian disampaikan Gubernur Riau (Gubri) H Arsyadjuliandi Rachman saat rapat koordinasi Pimpinan Satuan Karya Gerakan Pramuka, Selasa (19/9), di Gedung Daerah.

"Saya bicara ini bukan karena saya gubernur, atau karena mau pilkada. Tapi saya ngomong apa adanya," kata Gubernur.  

Menurutnya perkembangan ekonomi, teknologi dan pembangunan di Riau semakin meningkat. ?Semua itu dikarenakan kepecayaan pusat ke Riau semakin bertambah.

"Jalan tol sudah jalan, rel kereta api proses sosialisasi, pelabuhan disiapkan, dan perpanjangan bandara sedang dihitung penambahan anggarannya oleh Angkasa Pura. Itu semua bentuk perhatian pemerintah pusat kepada Riau," ujar Andi Rachman sapaan gubernur Riau.

Kenapa pusat memiliki harap dengn Riau, tambah gubernur karena Riau memiliki prospek jangka panjang yang cukup bagus. Apalagi 5,03 persen Riau memberikan kontribusi ekonomi nasional, dengan predikat lima besar.

Karena itu, gubernur Riau meminta kader Pramuka untuk mengikuti perkembangan yang ada, jangan cukup dengan kegiatan atraksi-atraksi, tapi berpikir masa depan.

"Saya sarankan Pramuka harus ada inovasi, sesuai kebutuhan Riau kedepan, baik disisi ekonomi, kesehatan dan sebagainya. Makanya penciptaan SDM harus jalan terus," pesannya.

Di kesempatan tersebut, Andi juga mengatakan, berdasarkan PDRB atas dasar berlaku triwulan I tahun 2016 mencapai Rp162,19 triliun dan atas dasar harga konstan tahun 2010 mencapai Rp110,20 triliun.

"Kita memberikan kontribusi sebesar 5,32 persen dan hanya Riau yang masuk posisi lima besar nasional dari Pulau Sumatera. Di Sumatera ini pun kita berkontribusi 23 persen," urainya.

Lanjut Andi, hal itu pun diimbangi dengan tingkat kemiskinan di Riau yang lebih rendah dibandingkan kemiskinan nasional yakni Riau berada diangka 7,67 lebih rendah dibandingkan angka nasional yang mencapai 10,7 persen pada periode yang sama.

"Perekonomian Provinsi Riau triwulan I tahun 2016 tumbuh sebesar 2,34 persen membaik bila dibandingkan triwulan I tahun 2015 lalu," tuturnya.

Capai Rp8,3 Triliun

Sementara itu, Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Riau, Eva Revita memaparkan realisasi investasi provinsi setempat pada triwulan II baru mencapai Rp8,3 triliun dari target Rp20,3 triliun jelang akhir tahun ini di wilayah itu.

"Realisasi investasi baru Rp8,3 triliun, Insya Allah akan kami kejar setelah peraturan daerah RTRW (Rencana Tata Ruang dan Wilayah) disahkan," ujarnya di Pekanbaru.

Ia mengatakan capaian Rp8,3 triliun merupakan gabungan dari Penanaman Modal Dalam Negeri dan Penanaman Modal Asing, masih didomimasi oleh investasi di bidang perkebunan dan perhotelan.

"Dari 12 kabupaten/kota masih tetap Dumai yang menyumbang investasi terbesar. Dan jika RTRW disahkan Dumai tetap berkonstribusi besar," kata Eva.

Iklim investasi di Riau masih tersendat karena belum adanya pola RTRW setempat. Puluhan triliun investasi yang masuk harus rela mengantri hingga "ketuk palu" Perda RTRW Riau yang dijadwalkan disahkan, Rabu (20/9).

Dikatakan Eva dengan adanya RTRW Riau, tentu akan menjadi angin segar bagi para penanam modal untuk mulai bergerak mengurus segala perizinan. "Perencanaan izin prinsip sudah ada, setelah ini ditindaklanjuti dan masuk pada izin operasional," ujar Eva.

Disinggung terkait, pernyataan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman yang menyebutkan Rp50 triliun investasi masih tersendat menunggu RTRW disahkan. Eva optimis akan mengejar target tersebut.

"Setelah ini, Rp50 triliun investasi yang masuk Insya Allah akan terkejar realisasinya jelang akhir tahun," tegas Eva. (yai)